FPS : Anggota Dewan Jangan Hanya Pintar Menyoroti dan Mengusulkan, Tapi Pintarlah Mengawasi.
Hingga saat ini sejumlah masukan dan usulan terkait sejumlah pembangunan di wilayah kabupaten kepulauan selayar terdengar baik melalui media maupun melalui forum forum resmi lainnya. Hal ini kebanyakan dilakukan oleh para anggota dewan yang memang merupakan suatu kewajiban mengusulkan segala kebutuhan masyarakat tentunya, namun sangat disayangkan karena semuanya hanya sebatas teori saja, pasalnya banyak yang kemudian diketahui bahwa apa yang diusulkan tersebut ternyata dilaksanakan untuk kepentingannya juga, misalnya dengan mengusulkan sarana air bersih namun kemudian yang mengerjakan adalah kontraktor arahannya " ini contoh saja ujar Arsil Ihsan, ketua FPS kepada wartawan di kantor DPR selayar baru baru ini. Mengenai adanya informasi bahwa seorang anggota dewan dari Makassar yang kemudian menyebut bahwa sejumlah wilayah kesulitan air minum dan cuci " Arsil menanggapi bahwa di Selayar ini belum ada satupun yang bisa disebut standart tersedia air minum dan cuci serta kebutuhan lainnya, semuanya dari alam dan belum ada yang di siapkan, memang ada upaya untuk melakukan pengolahan misalnya upaya PDAM Selayar untuk kebutuhan warga kota Benteng dan sekitarnya namun untuk mendukung bahwa ada kampung atau warga yang kesulitan air, saya belum bisa sependapat. Jangan kemudian memberitakan sebuah bayangan penderitaan dan kehausan seperti di benua Afrika sana, karena yang terjadi di lokasi yang dimaksud tidak seperti itu, ujar Arsil. jangan jangan ini mempunyai maksud proyeksi lagi " bos "hahahahahahah , kalau mau fair tolong para anggota dewan di profensi agar meninjau ulang bantuan pemukiman masyarakat miskin ke Selayar khususnya di wilayah kecamatan Bontomatene, agar jelas penggunanya atau yang mendapat bantuan tersebut, jangan malah setelah dana cair, percen jalan maka habis perkara, bukan begitu bos " hahahahahahahahahahahah tapi tolonglah di awasi " ujarnya. Maaf Bos ya maklum saja karena kita ini bagian dari warga yang trauma terjual lagi"
Hingga saat ini sejumlah masukan dan usulan terkait sejumlah pembangunan di wilayah kabupaten kepulauan selayar terdengar baik melalui media maupun melalui forum forum resmi lainnya. Hal ini kebanyakan dilakukan oleh para anggota dewan yang memang merupakan suatu kewajiban mengusulkan segala kebutuhan masyarakat tentunya, namun sangat disayangkan karena semuanya hanya sebatas teori saja, pasalnya banyak yang kemudian diketahui bahwa apa yang diusulkan tersebut ternyata dilaksanakan untuk kepentingannya juga, misalnya dengan mengusulkan sarana air bersih namun kemudian yang mengerjakan adalah kontraktor arahannya " ini contoh saja ujar Arsil Ihsan, ketua FPS kepada wartawan di kantor DPR selayar baru baru ini. Mengenai adanya informasi bahwa seorang anggota dewan dari Makassar yang kemudian menyebut bahwa sejumlah wilayah kesulitan air minum dan cuci " Arsil menanggapi bahwa di Selayar ini belum ada satupun yang bisa disebut standart tersedia air minum dan cuci serta kebutuhan lainnya, semuanya dari alam dan belum ada yang di siapkan, memang ada upaya untuk melakukan pengolahan misalnya upaya PDAM Selayar untuk kebutuhan warga kota Benteng dan sekitarnya namun untuk mendukung bahwa ada kampung atau warga yang kesulitan air, saya belum bisa sependapat. Jangan kemudian memberitakan sebuah bayangan penderitaan dan kehausan seperti di benua Afrika sana, karena yang terjadi di lokasi yang dimaksud tidak seperti itu, ujar Arsil. jangan jangan ini mempunyai maksud proyeksi lagi " bos "hahahahahahah , kalau mau fair tolong para anggota dewan di profensi agar meninjau ulang bantuan pemukiman masyarakat miskin ke Selayar khususnya di wilayah kecamatan Bontomatene, agar jelas penggunanya atau yang mendapat bantuan tersebut, jangan malah setelah dana cair, percen jalan maka habis perkara, bukan begitu bos " hahahahahahahahahahahah tapi tolonglah di awasi " ujarnya. Maaf Bos ya maklum saja karena kita ini bagian dari warga yang trauma terjual lagi"