Dunia pers Indonesia berkabung. Hari ini, wartawan lima zaman, Rosihan Anwar meninggal dunia.
Menurut Jakob Oetama, salah seorang sahabat Rosihan dan juga pendiri harian Kompas, sosok Rosihan terkenal dengan ketegasannya dalam pemberitaan. “Dia amat konsern dengan kebebasan pers di Indonesia. Lewat tulisannya, ia mencoba memperjuangkan kebebasan berekspresi namun bertanggung jawab itu bagi jurnalis-jurnalis muda Indonesia,” kata Jakob Oetama.
Sebelumnya, Rosihan Anwar masuk ruang gawat darurat (ICU) Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Jakarta, sejak Senin (7/3). Ia dirawat karena gangguan serangan jantung.
Rosihan Anwar selama ini dikenal sebagai wartawan lima zaman. Ia telah menjadi penulis sejak zaman penjajahan Belanda sampai sekarang. Di usia senja, ia masih aktif mengirimkan tulisan ke media massa dan menulis buku. Buku terakhir yang ditulisnya adalah Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jilid IV (Penerbit Buku Kompas, November 2010). Ia kini juga sedang menyiapkan memoar kehidupan cintanya dengan sang istri dengan judul yang sudah disiapkan Belahan Jiwa, Memoar Rosihan Anwar dengan Siti Zuraida.
Menurut Jakob Oetama, salah seorang sahabat Rosihan dan juga pendiri harian Kompas, sosok Rosihan terkenal dengan ketegasannya dalam pemberitaan. “Dia amat konsern dengan kebebasan pers di Indonesia. Lewat tulisannya, ia mencoba memperjuangkan kebebasan berekspresi namun bertanggung jawab itu bagi jurnalis-jurnalis muda Indonesia,” kata Jakob Oetama.
Sebelumnya, Rosihan Anwar masuk ruang gawat darurat (ICU) Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Jakarta, sejak Senin (7/3). Ia dirawat karena gangguan serangan jantung.
Rosihan Anwar selama ini dikenal sebagai wartawan lima zaman. Ia telah menjadi penulis sejak zaman penjajahan Belanda sampai sekarang. Di usia senja, ia masih aktif mengirimkan tulisan ke media massa dan menulis buku. Buku terakhir yang ditulisnya adalah Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jilid IV (Penerbit Buku Kompas, November 2010). Ia kini juga sedang menyiapkan memoar kehidupan cintanya dengan sang istri dengan judul yang sudah disiapkan Belahan Jiwa, Memoar Rosihan Anwar dengan Siti Zuraida.