Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar (tengah) bersama Ketua Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) Syahrial Damopoli (kanan) serta Ketua Umum PSM Makassar Ilham Arief Sirajuddin sebelum pertemuan tertutup di Kantor PSSI Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.
Keputusan penting dikeluarkan Komite Normalisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kemarin. PSSI akhirnya mencabut sanksi PSM Makassar dan mengakui Liga Primer Indonesia (LPI).
Sebelumnya, PSSI yang diketuai Nurdin Halid menjatuhkan sanksi kepada PSM Makassar, Persema Malang,dan Persibo Bojonegoro karena hijrah ke LPI.Ketiganya tidak diakui di PSSI. Bahkan, kompetisi LPI yang diprakarsai pengusaha Arifin Panigoro dianggap ilegal. Kini, kegusaran publik sepak bola mengenai kelangsungan LPI terjawab sudah. Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar menyatakan bahwa LPI tetap bisa bergulir hingga kompetisi musim ini berakhir. Dia mengatakan, berdasarkan surat dari FIFA, ada dua opsi untuk menyikapi LPI yaitu menghentikan atau mengakomodir di bawah PSSI.
“Setelah melakukan komunikasi dengan PT Liga Indonesia dan konsorsium LPI,kami memutuskan akan mengakomodir hingga kompetisi berakhir dan PSSI sebagai supervisi,”katanya usai menggelar rapat pleno di Kantor PSSI,Jakarta,kemarin. Mendengar putusan tersebut, Ketua Umum PSM Makassar Ilham Arief Sirajuddin tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. “Alhamdulillah, PSM tetap menjadi bagian dari PSSI. PSM akan diundang dalam Kongres tanggal 14 April nanti sekaligus untuk silaturahmi. Kongres itu merupakan kongres awal untuk memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding,” ujar Ilham kepada Harian Seputar Indonesia (SINDO),kemarin.
Ilham bersama 78 pemilik hak suara lainnya hadir dalam pertemuan antara seluruh pemilik hak suara peserta Kongres di kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Ilham yang juga Wali Kota Makassar itu datang dengan pakain dinas kantornya. Dia juga tampil sebagai perwakilan peserta audiencedan duduk sejajar dengan Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar serta anggota Komite Normalisasi lainnya. “Kami sangat bersyukur dengan keputusan Komite Normalisasi. Inilah keputusan yang ditunggu-tunggu demi membangun sepak bola Indonesia yang lebih maju di mata internasional,”katanya bangga.
Apalagi,Komite Normalisasi PSSI mengakomodir kompetisi LPI sebagai bagian dari kompetisi resmi dan profesional di Tanah Air. “Pak Agum memberi ilustrasi seperti ini. ‘LPI adalah bayi yang lahir di luar nikah dan dia sudah dewasa.” “Saya tidak mungkin membunuh bayi yang sudah dewasa itu sehingga saya punya tanggung jawab untuk tetap membina’. Itu ilustrtasi dari Pak Agum.Ini artinya LPI legal midi mata PSSI,”ungkapnya. Dia menjelaskan,prinsip dari Komite Normalisasi adalah menyelenggarakan kongres berdasarkan statuta FIFA. Salah satunya menganulir keputusan Komite Banding sebelumnya yang menolak pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro.
“Keputusan Komite Banding PSSI di bawah kendali Nurdin Halid dibatalkan karena keberadaannya dianggap tidak sesuai dengan mekanisme pembentukannya,” tandas Ilham. Rencananya, lanjut dia, Agum Gumelar bersama anggota Komite Normalisasi akan melakukan pertemuan dengan FIFA, Selasa 19 April mendatang, guna mengkonsultasikan hasil keputusan dalam audience tersebut. “Jadi untuk pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap diakomodir,” imbuhnya. Agum Gumelar juga menegaskan bahwa LPI tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah kompetisi yang diikuti 19 tim itu selesai, tiga di antaranya mantan klub Indonesia Super League (ISL), akan dievaluasi dan konsorsium harus mempertanggungjawabkan ke PSSI selaku supervisi.
“Untuk selanjutnya tergantung dari kepengurusan PSSI baru nanti,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu. Dia menjelaskan untuk memutuskan apakah kompetisi LPI tetap berlangsung atau berhentikan total pada tahuntahun berikutnya akan diputuskan pada Kongres PSSI. Managing Director PSM Husain Abdullah menyambut baik hasil audience antara pemilik hak suara PSSI dengan Komite Normalisasi PSSI.Menurutnya, keputusan itu akan menjadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia. “Itulah keputusan terbaik dari PSSI di bawah kendali Komite Normalisasi. Kami yakin, FIFA akan merestuinya. Selama ini, Nurdin Halid dkk bersikukuh ingin mengeluarkan PSM dari PSSI. Begitu pun saat menolak LPI.
Tapi sekarang semuanya sudah terbuka dan masyarakat sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi,”ujarnya. Menurutnya, sejak awal PSM sudah sepikiran dengan FIFA. Makanya PSM memilih gabung ke LPI dengan meninggalkan LSI. “Sebab LPI mengembangkan kompetisi sesuai dengan tren kompetisi sepak bola moderen saat ini, sebagai industri sportaiment,” ujarnya. Hanya saja, lanjut dia,PSM tidak pernah menjelekkan kompetisi yang lain, karena menghormati perasaan semua pihak yang masih terbiasa dengan kompetisi yang lama.“Tapi kami melihat ke depan bahwa tim sebesar PSM tempatnya berkiprah memang kompetisi seperti yang dikembangkan di LPI bukan yang lain,” tambahnya. Dengan adanya pengakuan PSSI terhadap LPI, PSM mengajak seluruh insan sepak bola Makassar dan Sulsel untuk kembali bersatu dan bersamasama mendukung tim kebanggaan PSM Makassar.
“Kami sangat terbuka kepada seluruh kelompok suporter.Saatnya untuk kita bersatu lagi,”harapnya. Direktur Hukum PSM Syahrir Cakkari menambahkan,LPI harus lebih berbenah dan lebih siap lagi menjadi kompetisi sepak bola nasional yang mandiri dan profesional tanpa APBD. “Semua klub-klub di LPI harus lebih berbenah dan maju.Salah satu caranya menuju sepak bola maju yalni dengan menambah dan memperbaiki infrastruktur olahraga,”tuturnya.
Nugraha Besoes Mundur
Selain mengakomodasi LPI, Komite Normalisasi (KN) PSSI kemarin juga mengumumkan pengunduran diri Nugraha Besoes sebagai sekjen PSSI.Mundurnya Nugraha sebagai sekjen PSSI,sebelumnya telah banyak diprediksi.Semua setelah rezim PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum (Ketum) Nurdin Halid diperintahkan FIFA untuk diambil alih Komite Normalisasi. Joko Driyono yang selama ini dikenal sebagai CEO PT Liga Indonesia (Liga) ditunjuk KN-PSSI sebagai pelaksana sementara semua tugas sekjen.Untuk membantu Joko, Johar Arifin Husin dipilih sebagai wakil sekjen. ”Hari ini (kemarin) kami menandatangani keputusan surat pengunduran diri bapak Nugraha Besoes sebagai sekjen PSSI.
Jika ditanya apakah itu suatu pemecatan, itu sama sekali tidak. Karena, kami di KNPSSI tidak mempunyai hak untuk melakukan pemecatan,” kata Agum Gumelar,kemarin. Salam perpisahan pun disampaikan Nugraha di kantor PSSI, kemarin. Saat beranjak keluar dari kantor yang telah ditempatinya bertahun-tahun itu,pria yang akrab disapa Kang Noeg mengharapkan, agar sepak bola Indonesia bisa selamat dari berbagai kemelut yang ada. ”Demi kebaikan sepak bola Indonesia dan demi kebaikan saya sendiri,keputusanitusaya ambil. Setelah ini, saya akan lebih banyak di rumah dan mengurusi cucu,”tutur Nugraha. Selain itu, Agum menyampaikan juga soal kelanjutan Kongres Pemilihan kepengurusan PSSI periode 2011-2015.
Menurut mantan menteri perhubungan ini, mulai hari ini sampai Minggu (17/4), para bakal calon (balon) ketum,wakil ketum, serta komite eksskutif (Exco) PSSI sudah bisa mendaftarkan diri kepada KN-PSSI.Sebelum kongres berlangsung,besok KN-PSSI juga akan melakukan pertemuan dengan seluruh pemilik hak suara sah. ”Besok (hari ini) sampai tanggal 17 akan dilakukan proses penyaringan,” kata Joko Driyono. ”Sebelumnya di tanggal 14 (besok),kami akan bertemu dengan seluruh pemilik suara yang sah dan undangannya pun sudah bisa didapat dari situs resmi PSSI.
Kami berharap, agenda yang akan digelar di Hotel Sultan,Jakarta,bisa dihadiri seluruh pemilik suara,”lanjutnya. SI-muh syahrullah/ decky irawan (ant)
Keputusan penting dikeluarkan Komite Normalisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kemarin. PSSI akhirnya mencabut sanksi PSM Makassar dan mengakui Liga Primer Indonesia (LPI).
Sebelumnya, PSSI yang diketuai Nurdin Halid menjatuhkan sanksi kepada PSM Makassar, Persema Malang,dan Persibo Bojonegoro karena hijrah ke LPI.Ketiganya tidak diakui di PSSI. Bahkan, kompetisi LPI yang diprakarsai pengusaha Arifin Panigoro dianggap ilegal. Kini, kegusaran publik sepak bola mengenai kelangsungan LPI terjawab sudah. Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar menyatakan bahwa LPI tetap bisa bergulir hingga kompetisi musim ini berakhir. Dia mengatakan, berdasarkan surat dari FIFA, ada dua opsi untuk menyikapi LPI yaitu menghentikan atau mengakomodir di bawah PSSI.
“Setelah melakukan komunikasi dengan PT Liga Indonesia dan konsorsium LPI,kami memutuskan akan mengakomodir hingga kompetisi berakhir dan PSSI sebagai supervisi,”katanya usai menggelar rapat pleno di Kantor PSSI,Jakarta,kemarin. Mendengar putusan tersebut, Ketua Umum PSM Makassar Ilham Arief Sirajuddin tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. “Alhamdulillah, PSM tetap menjadi bagian dari PSSI. PSM akan diundang dalam Kongres tanggal 14 April nanti sekaligus untuk silaturahmi. Kongres itu merupakan kongres awal untuk memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding,” ujar Ilham kepada Harian Seputar Indonesia (SINDO),kemarin.
Ilham bersama 78 pemilik hak suara lainnya hadir dalam pertemuan antara seluruh pemilik hak suara peserta Kongres di kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Ilham yang juga Wali Kota Makassar itu datang dengan pakain dinas kantornya. Dia juga tampil sebagai perwakilan peserta audiencedan duduk sejajar dengan Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar serta anggota Komite Normalisasi lainnya. “Kami sangat bersyukur dengan keputusan Komite Normalisasi. Inilah keputusan yang ditunggu-tunggu demi membangun sepak bola Indonesia yang lebih maju di mata internasional,”katanya bangga.
Apalagi,Komite Normalisasi PSSI mengakomodir kompetisi LPI sebagai bagian dari kompetisi resmi dan profesional di Tanah Air. “Pak Agum memberi ilustrasi seperti ini. ‘LPI adalah bayi yang lahir di luar nikah dan dia sudah dewasa.” “Saya tidak mungkin membunuh bayi yang sudah dewasa itu sehingga saya punya tanggung jawab untuk tetap membina’. Itu ilustrtasi dari Pak Agum.Ini artinya LPI legal midi mata PSSI,”ungkapnya. Dia menjelaskan,prinsip dari Komite Normalisasi adalah menyelenggarakan kongres berdasarkan statuta FIFA. Salah satunya menganulir keputusan Komite Banding sebelumnya yang menolak pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro.
“Keputusan Komite Banding PSSI di bawah kendali Nurdin Halid dibatalkan karena keberadaannya dianggap tidak sesuai dengan mekanisme pembentukannya,” tandas Ilham. Rencananya, lanjut dia, Agum Gumelar bersama anggota Komite Normalisasi akan melakukan pertemuan dengan FIFA, Selasa 19 April mendatang, guna mengkonsultasikan hasil keputusan dalam audience tersebut. “Jadi untuk pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap diakomodir,” imbuhnya. Agum Gumelar juga menegaskan bahwa LPI tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah kompetisi yang diikuti 19 tim itu selesai, tiga di antaranya mantan klub Indonesia Super League (ISL), akan dievaluasi dan konsorsium harus mempertanggungjawabkan ke PSSI selaku supervisi.
“Untuk selanjutnya tergantung dari kepengurusan PSSI baru nanti,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu. Dia menjelaskan untuk memutuskan apakah kompetisi LPI tetap berlangsung atau berhentikan total pada tahuntahun berikutnya akan diputuskan pada Kongres PSSI. Managing Director PSM Husain Abdullah menyambut baik hasil audience antara pemilik hak suara PSSI dengan Komite Normalisasi PSSI.Menurutnya, keputusan itu akan menjadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia. “Itulah keputusan terbaik dari PSSI di bawah kendali Komite Normalisasi. Kami yakin, FIFA akan merestuinya. Selama ini, Nurdin Halid dkk bersikukuh ingin mengeluarkan PSM dari PSSI. Begitu pun saat menolak LPI.
Tapi sekarang semuanya sudah terbuka dan masyarakat sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi,”ujarnya. Menurutnya, sejak awal PSM sudah sepikiran dengan FIFA. Makanya PSM memilih gabung ke LPI dengan meninggalkan LSI. “Sebab LPI mengembangkan kompetisi sesuai dengan tren kompetisi sepak bola moderen saat ini, sebagai industri sportaiment,” ujarnya. Hanya saja, lanjut dia,PSM tidak pernah menjelekkan kompetisi yang lain, karena menghormati perasaan semua pihak yang masih terbiasa dengan kompetisi yang lama.“Tapi kami melihat ke depan bahwa tim sebesar PSM tempatnya berkiprah memang kompetisi seperti yang dikembangkan di LPI bukan yang lain,” tambahnya. Dengan adanya pengakuan PSSI terhadap LPI, PSM mengajak seluruh insan sepak bola Makassar dan Sulsel untuk kembali bersatu dan bersamasama mendukung tim kebanggaan PSM Makassar.
“Kami sangat terbuka kepada seluruh kelompok suporter.Saatnya untuk kita bersatu lagi,”harapnya. Direktur Hukum PSM Syahrir Cakkari menambahkan,LPI harus lebih berbenah dan lebih siap lagi menjadi kompetisi sepak bola nasional yang mandiri dan profesional tanpa APBD. “Semua klub-klub di LPI harus lebih berbenah dan maju.Salah satu caranya menuju sepak bola maju yalni dengan menambah dan memperbaiki infrastruktur olahraga,”tuturnya.
Nugraha Besoes Mundur
Selain mengakomodasi LPI, Komite Normalisasi (KN) PSSI kemarin juga mengumumkan pengunduran diri Nugraha Besoes sebagai sekjen PSSI.Mundurnya Nugraha sebagai sekjen PSSI,sebelumnya telah banyak diprediksi.Semua setelah rezim PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum (Ketum) Nurdin Halid diperintahkan FIFA untuk diambil alih Komite Normalisasi. Joko Driyono yang selama ini dikenal sebagai CEO PT Liga Indonesia (Liga) ditunjuk KN-PSSI sebagai pelaksana sementara semua tugas sekjen.Untuk membantu Joko, Johar Arifin Husin dipilih sebagai wakil sekjen. ”Hari ini (kemarin) kami menandatangani keputusan surat pengunduran diri bapak Nugraha Besoes sebagai sekjen PSSI.
Jika ditanya apakah itu suatu pemecatan, itu sama sekali tidak. Karena, kami di KNPSSI tidak mempunyai hak untuk melakukan pemecatan,” kata Agum Gumelar,kemarin. Salam perpisahan pun disampaikan Nugraha di kantor PSSI, kemarin. Saat beranjak keluar dari kantor yang telah ditempatinya bertahun-tahun itu,pria yang akrab disapa Kang Noeg mengharapkan, agar sepak bola Indonesia bisa selamat dari berbagai kemelut yang ada. ”Demi kebaikan sepak bola Indonesia dan demi kebaikan saya sendiri,keputusanitusaya ambil. Setelah ini, saya akan lebih banyak di rumah dan mengurusi cucu,”tutur Nugraha. Selain itu, Agum menyampaikan juga soal kelanjutan Kongres Pemilihan kepengurusan PSSI periode 2011-2015.
Menurut mantan menteri perhubungan ini, mulai hari ini sampai Minggu (17/4), para bakal calon (balon) ketum,wakil ketum, serta komite eksskutif (Exco) PSSI sudah bisa mendaftarkan diri kepada KN-PSSI.Sebelum kongres berlangsung,besok KN-PSSI juga akan melakukan pertemuan dengan seluruh pemilik hak suara sah. ”Besok (hari ini) sampai tanggal 17 akan dilakukan proses penyaringan,” kata Joko Driyono. ”Sebelumnya di tanggal 14 (besok),kami akan bertemu dengan seluruh pemilik suara yang sah dan undangannya pun sudah bisa didapat dari situs resmi PSSI.
Kami berharap, agenda yang akan digelar di Hotel Sultan,Jakarta,bisa dihadiri seluruh pemilik suara,”lanjutnya. SI-muh syahrullah/ decky irawan (ant)